Kemunculan ulat bulu dalam jumlah banyak serta secara tiba-tiba terjadi di pepohonan kawasan pemukiman yang berdekatan di sekolah jalan Purus V, kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Ulat-ulat bulu tersebut terlihat memenuhi serumpun pohon yang berjenis kacang-kacangan itu.
Salah seorang warga, Asni Hasan mengatakan ulat bulu itu diketahui muncul pertama kali sejak satu hari sebelumnya. “Padahal sebelumnya tidak pernah ada ulat bulu di wilayah kami”, katanya. Ia mengatakan, cara penanggulangan terhadap ulat bulu tersebut, warga telah sepakat untuk memusnahkan rumpun pohon kacang-kacangan yang telah di serang ulat bulu. “Namun tidak dengan dibakar, tetapi dilakukan dengan pestisida”, kata Asni.
Ulat bulu dengan warna hitam dan cokelat bergaris putih itu bentuknya cenderung memanjang. Sejumlah murid SD 25 dan SD 28 yang gedung sekolahnya hanya berjarak sekitar 20 meter dari rumpun pohon yang diserang ulat bulu itu berulang kali mendekati. “Kami kahawatir ulat-ulat tersebut masuk ke sekolah, karena sudah ada rumah warga yang dimasuki. Anak-anak juga selalu tertarik untuk melihat ulat-ulat tersebut meskipun sudah diperingatkan”, kata Erni, guru kelas IV SD 25 Kota Padang.
Seorang aktivis pertanian Sumbar Masril Koto, pada hari yang sama mengatakan, serangan ulat bulu itu merupakan yang ketiga kalinya terjadi di Sumbar. Info Padang, “Sebelumnya di Kota Payakumbuh, setelah itu di kabupaten Padang Pariaman, meskipun sekarang serangan ulat bulu di kedua daerah tersebut sudah tidak ada lagi”, kata Masril.
Ia mengatakan bahwa sebab kemunculan ulat bulu di Kota Padang dikarenakan perubahan cuaca yang tidak menentu serta faktor kebersihan lingkungan. “Malam hujan, siang panas, sore hujan lagi. Selain itu faktor kebersihan, seperti selokan yang biasanya ditutupi beton justru menjadi tempat bagi ulat untuk berteduh dan berkembang biak”, kata Masril yang juga sebagai pendiri ratusan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis di Sumatera Barat itu.
Sebagai solusinya, Masril mengatakan bahwa sangat tidak dianjurkan dengan menggunakan pestisida. Menurutnya cara yang paling efektif adalah membuat racun alami dengan cara mem-blender sejumlah ulat bulu lalu difermentasi dengan susu selama satu pekan agar terdapat bakteri baru yang kemudian disemprotkan kembali kepada ulat-ulat bulu yang masih hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar