Home » , , , , » Kesenian Lukah Gilo

Kesenian Lukah Gilo


Setiap kelompok masyarakat memiliki peran serta makna penting dalam kehidupan masyarakat dimana mereka tinggal. Seperti contohnya salah satu aktivitas yang sarat dengan unsur magis pada masyarakat Minangkabau, seperti Sinjundai (membuat seseorang bertingkah laku di luar kontrol / tidak terkendali), menari di atas pecahan kaca, dll.

Namun satu hal yang menarik adalah Lukah Gilo. Lukah Gilo adalah salah satu jenis kesenian yang menggunakan media lukah (sejenis bubu berukuran besar untuk menangkap ikan), dimana lukah tersebut akan bergerak dengan sendiri sehingga terasa sulit untuk dikendalikan meskipun telah dipegang oleh banyak orang. Secara dasarnya, Lukah Gilo ini identik dengan agama yang diperkenalkan oleh Adityawarman yang secara ritual yang secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai upacara persekutuan dengan jin.

Meskipun masyarakat umumnya di Minangkabau adalah beragama Islam, namun bermacam budaya banyak yang mengandung unsur magis. Begitupun seperti kesenian Lukah Gilo ini, ini adalah salah satu fenomena yang ada dalam suatu kelompok yang sedang mengalami konflik internal sebagai akibat dari perpaduan antara agama dengan kebudayaan. Lukah Gilo yang sarat dengan magis ini masih ada hingga sekarang, meskipun frekuensinya tidak seperti jaman dahulu. Kesenian ini masih berkembang di Nagari Padang Magek, Lukak Tanah Datar, Desa Padang Magek Utara Tanah Datar, Sumatera Barat.

Keunikan dalam Kesenian Lukah Gilo diantaranya :

- Atraksi dalam kesenian Lukah Gilo ini menggunakan media lukah (alat untuk menangkap ikan / belut) yang terbuat dari bambu.

- Dijadikan sebagai penguji keterampilan serta ketangkasan anak muda dalam mengendalikan Lukah yang telah dikuasai oleh magic di bawah pawang / ahlinya.

- Lukah tersebut dapat bergerak sendiri, menari-nari, atau melompat-lompat. Dimana para penari yang terlibat dalam kesenian ini berusaha untuk menangkap dan berusaha untuk memegangi atau mengendalikan lukah ini.

- Sedangkan untuk ukuran, lukah ini memiliki ukuran yang lebih besar dari ukuran lukah (bubu) yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar